Minggu, 31 Oktober 2010

Beberapa Candaan yang Berpotensi Fatal

Tanpa disadari, kita seringkali melakukan candaan yang berbahaya dan berisiko fatal. Maksudnya mungkin tidak sengaja, namun kematian mendadak atau risiko serius lainnya menanti. Bukan sekedar teoritis, tetapi memang ada banyak kejadian bukti di lapangan yang pernah dilaporkan, terutama di negara Amerika Serikat dimana angka kematian mendadak pada para atlit mudanya relative tinggi dipicu oleh satu dua hal kejadian yang sepele. Hal ini sempat merebak beberapa tahun yang lalu dimana athlete safety sempat menjadi perhatian serius di negeri adidaya tersebut.
Berikut ada beberapa candaan yang lazim kita jumpai di sekitar kita atau malah kita sendiri sering melakukannya kepada teman-teman kita padahal tindakan tersebut berisiko kejadian fatal sekali waktu ;

1. Memukul mendadak di daerah tengah dada (tulang dada).
 Walaupun bukan pukulan keras. Sudah tidak sedikit kasus anak muda yang sedang main futsal dan kesikut dengan ringan oleh rekannya dan seketika itu juga ia jatuh pingsan dan harus berakhir tragis. Pukulan ringan di daerah tulang dada terbukti dapat memicu aritmia fatal (kekacauan irama jantung mendadak) apabila energi kinetik tersebut tepat terjadi pada masa repolarisasi relatif listrik jantung. Akibatnya irama jantung menjadi kacau seketika dan fungsi pompa darahnya berhenti. Pertolongan kejut listrik (defibrillator) diperlukan segera, jika tidak, kematian akan terjadi. Kejadian ini bisa menimpa siapa saja dengan usia muda hingga tua, terutama mereka yang badannya kurus. Jadi sebaiknya hindari bercanda dengan menepuk keras atau memukul di daerah tulang dada, apalagi meninju secara berulang-ulang. Hal inilah kejadian yang paling sering terjadi pada atlit pada saat latihannya sehingga menimbulkan tuntutan athlete safety di USA.
Beberapa tahun lalu terdapat kasus yang menghebohkan disana dimana seorang siswa high school yang sedang latih tanding karate di ekstrakurikuler terpukul tepat di tulang dadanya (tidak begitu keras) dan beberapa detik kemudian tiba-tiba ia tersungkur dan segera tak sadarkan diri disertai henti napas. Awalnya petugas medis menduga ia hanya kesakitan akibatnya penanganan terlambat dilakukan dan peralatan termasuk kejut listrik tidak tersedia. Si anak berakhir dengan kematian. Dan setelah desakan masyarakat, saat ini di setiap sport hall, alat kejut listrik otomatis adalah wajib disana untuk pertolongan pertama kejadian serupa. Selain itu pernah juga dilaporkan pemain baseball professional di sana meninggal seketika setelah bola bisbol yang dilempar temannya tidak tepat dalam tangkapannya dan menghantam tulang dadanya. Saat ini, pelindung dada yang relatif tebal adalah wajib dikenakan bagi pelaku olahraga macam baseball (terutama catcher) serta olahraga beladiri.

2. Memukul daerah kepala, terutama di daerah sisi samping kepala di atas telinga.
 Di bawah tengkorak pada daerah tersebut mengalir pembuluh darah besar (Arteri Meningea Media) yang jika pecah akan mengakibatkan keadaan serius dan emergensi yang memerlukan tindakan operasi evakuasi darah segera. Selain itu, pada mereka yang memiliki kecenderungan pembuluh darah di kepalanya rapuh atau pada orang tua, perdarahan subdural (di bawah selaput otak) dapat terjadi secara mendadak pasca pukulan atau secara perlahan tapi menumpuk yang di waktu mendatang dapat menimbulkan komplikasi.

3. Menyiram air dingin secara mendadak ke daerah wajah seseorang, terutama saat ia tidur.
 Candaan ini sering kita lakukan untuk mengegetkan seseorang maupun membangunkan ia dari tidurnya. Namun jangan salah, ada cukup banyak kejadian yang justru tindakan itu berakhir dengan si orang itu tidur untuk selamanya. Sehingga ada topik dalam bagian suatu ilmu fisiologi yang membahasnya yaitu ‘diving vagal response’. Ini merupakan refleks alamiah manusia yang serupa dengan hewan-hewan mamalia laut, misalnya singa laut. Ketika wajah terutama daerah mata-hidung-mulut terpapar dengan air dingin maupun direndam didalamnya maka detak jantung akan melambat dan pembuluh darah menyempit dengan tujuan oksigen dihemat penggunaannya bagi otak dan jantung. Perangsangan saraf vagal juga bisa terpicu, terutama jika air dingin tersebut tertelan dengan mendadak, yaitu henti napas dan jantung seketika dapat terjadi. Beberapa laporan yang pernah ada kejadian ini terjadi saat seseorang pasca makan kenyang dibercandain digotong dan dilempar oleh rekan-rekannya ke kolam renang (mungkin sebagai bentuk perayaan ulang tahunnya), dan ajal menjemputnya.

4. Mencekik seseorang di daerah leher tepat di bawah kedua rahang.
 Candaan seperti ini sangat berbahaya! Perlu diketahui bahwa di lokasi tersebut terdapat sinus karotis yang merupakan ujung saraf langsung ke jantung yang terletak di dalam pembuluh darah karotis yang merupakan pembuluh darah besar ke otak. Kemungkinan yang dapat terjadi adalah penekanan di daerah sini dapat berakibat melambat dan melemahnya irama jantung sehingga bisa pingsan atau menghalangi aliran darah ke otak sehingga bisa berakibat stroke mendadak.

5. Menyemprotkan cairan hangat atau dingin ke liang telinga teman.
 Hal ini akan memicu persyarafan keseimbangan dalam telinga sehingga dapat memicu vertigo atau pusing berputar.

 Beberapa kebiasaan lain yang perlu diperhatikan karena dapat berakibat serius terutama bagi mereka yang memiliki kecenderungan:


1. Mengedan berlebihan.
 Misal saat kencing atau buang air besar. Hal ini dapat memicu anjloknya tekanan darah tiba-tiba saat mengedan dihentikan (terutama pada lansia) sehingga keluhan gelap mendadak atau mata berkunang atau pingsan dapat terjadi. Pada awal mengedan tentu saja tekanan darah dapat melonjak sehingga berbahaya bagi mereka yang pernah stroke maupun pernah serangan jantung

2. Bagi mereka yang usia lanjut maupun ada penyempitan jantung.
 Hendaknya hindari makan tinggi karbohidrat dalam jumlah banyak sekaligus karena hal itu bisa memicu penimbunan darah di usus sehingga darah balik ke jantung berkurang. Akibatnya tekanan darah bisa anjlok atau bisa menimbulkan angina (nyeri dada).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar